MESKI ditugaskan untuk mengamankan perayaan Idul Ghadir kelompok Syiah, sebagian anggota Polisi justru tidak setuju dengan kegiatan ini. Sebagian anggota Polisi menilai ajaran Syiah seperti nikah mut’ah dan mengkafirkan sahabat nabi justru mencoreng agama Islam.
“Astaghfirullah, ajaran (nikah mut’ah) ini membahayakan sekali,” kata Mansyur S, salah seorang anggota PolseK Pancoran yang mendapat penjelasan bahaya Syiah dari Laskar ormas Islam, Sabtu (26/10) di Gedung Smesco.
Mansyur mengaku mengerti tentang ajaran Syiah dari informasi yang dia dapatkan dari pengajian. Salah satu bentuk kesesatan Syiah di antaranya seperti mengkafirkan orang di luar golongan Syiah.
“Mereka terlalu mendewakan Imam Hussein,” tambahnya.
Baca
artikel selengkapnya di KISAH KARBALA
tafhadol
Lain halnya dengan Siswono. Angota Polsek Pancoran ini sangat tekun mendengar penjelasan dari pihak laskar umat Islam tentang kesesatan Syiah di sela aksi-aksi. Dia mengaku khawatir praktik nikah mut’ah akan merusak moral bangsa, terlebih dirinya memiliki anak perempuan.
“Ajaran ini berbahaya sekali. Kita harus mewaspadai,” tandasnya.
Dengan fenomena merebaknya ajaran membahayakan ini, pihak kepolisian meminta para ulama untuk menggelar dauroh (pelatihan) Syiah khusus bagi Polisi. “Informasi-informasi kesesatan ini harus dikasih kepada para Polisi-polisi. Kita gelar dauroh ke Polsek-Polsek,” pungkasnya.
Sebelumnya Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Abu Jibril bertemu langsung Polsek Pancoran bahwa acara perayaan Idul Ghadir ilegal. Hal ini sebagaimana rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada aparat agar tidak mengeluarkan izin acara. [pz/Islampos]
Post A Comment:
0 comments: